A. Register
a.
Pengertian Register
Variasi tutur atau register merupakan
variasi bahasa yang digunakan dalam suatu kelompok tertentu atau di dalam suatu
komunitas tertentu. Pemakaian bahasa oleh sekelompok orang sekelompok orang
yang ditandai oleh adanya pemilihan kosakata-kosakata tertentu sesuai dengan
kelompok-kelompok profesi atau sosial tertentu dinamakan sebagi register
Wardauhg (dalam bukunya Purnanto, 2002: 12).
Holmes (dalam bukunya Purnanto, 2002: 19)
menyatakan memahami register dengan konsep yang lebih umum karena disejajarkan
dengan konsep ragam, yakni menunjukan pada variasi bahasa yang mencerminkan
perubahan berdasarkan factor-faktor situasi tertentu. Para sosiolinguis
menjelaskan konsep register secara lebih sempit, yakni hanya mengacu pada
pemakaian kosakata khusus yang berkaitan dengan kelompok pekerjaan yang
berbeda. Karena perbedaan ragam dan register tidak begitu penting, maka
kebanyakan para sosiolinguis tidak begitu mempermasalahkannya.
Wardauhg (dalam bukunya Purnanto, 2002: 19)
memahami register sebagai pemakaian kosakata khusus yang berkaitan dengan jenis
pekerjaan maupun kelompok sosial tertentu. Misalnya, pemakaian bahasa para
pilot, manajer bank, para penjual, para penggemar music jazz, perantara
(pialang), dan sebagainya. Register adalah variasi bahasa yang menyangkut bahasa itu digunakan
untuk keperluan atau bidang apa. Misalnya bidang jurnalistik, militer,
pertanian. perdagangan, pendidikan, dan sebagainya. Variasi bahasa dari segi
pemakaian ini yang paling tanpak cirinya adalah dalam hal kosakata.
Konsep register akan berkaiatan dengan konsep variasi bahasa karena
munculnya variasi bahasa sangat dimungkinkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya.
Hymes (dalam bukunya Purnanto, 2002: 19) menyatakan
bahwa pemilihan pemakaian register tidak hanya karena adanya situasi tertentu
yang menuntut penggunaan register, tetapi pemilihan register juga turut
menentukan situasi pemakaiannya. Konsep Hymes itu setidak-tidaknya mengandung
dua arah pemahaman, yaitu (1) munculnya fariasi bahasa karena dipengaruhi oleh
faktor situasi tertentu, dan (2) pemakaian variasi bahasa justru memastikan
atau menyatakan situasi tertentu.
b.
Contoh
-
Pak, ana barang apa sing isa diiling?
Pak, ada barang apa yang bias menguntungkan?
-
Tambah sket wae. Tak kiro dalane siji.
Tambah lima puluh saja. Saya kira pialangnya satu.