Minggu, 20 Mei 2012

Register


A.     Register
a.       Pengertian Register
Variasi tutur atau register merupakan variasi bahasa yang digunakan dalam suatu kelompok tertentu atau di dalam suatu komunitas tertentu. Pemakaian bahasa oleh sekelompok orang sekelompok orang yang ditandai oleh adanya pemilihan kosakata-kosakata tertentu sesuai dengan kelompok-kelompok profesi atau sosial tertentu dinamakan sebagi register Wardauhg (dalam bukunya Purnanto, 2002: 12).
Holmes (dalam bukunya Purnanto, 2002: 19) menyatakan memahami register dengan konsep yang lebih umum karena disejajarkan dengan konsep ragam, yakni menunjukan pada variasi bahasa yang mencerminkan perubahan berdasarkan factor-faktor situasi tertentu. Para sosiolinguis menjelaskan konsep register secara lebih sempit, yakni hanya mengacu pada pemakaian kosakata khusus yang berkaitan dengan kelompok pekerjaan yang berbeda. Karena perbedaan ragam dan register tidak begitu penting, maka kebanyakan para sosiolinguis tidak begitu mempermasalahkannya.
Wardauhg (dalam bukunya Purnanto, 2002: 19) memahami register sebagai pemakaian kosakata khusus yang berkaitan dengan jenis pekerjaan maupun kelompok sosial tertentu. Misalnya, pemakaian bahasa para pilot, manajer bank, para penjual, para penggemar music jazz, perantara (pialang), dan sebagainya. Register adalah variasi bahasa yang menyangkut bahasa itu digunakan untuk keperluan atau bidang apa. Misalnya bidang jurnalistik, militer, pertanian. perdagangan, pendidikan, dan sebagainya. Variasi bahasa dari segi pemakaian ini yang paling tanpak cirinya adalah dalam hal kosakata.
Konsep register akan berkaiatan dengan konsep variasi bahasa karena munculnya variasi bahasa sangat dimungkinkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya. Hymes (dalam bukunya Purnanto, 2002: 19) menyatakan bahwa pemilihan pemakaian register tidak hanya karena adanya situasi tertentu yang menuntut penggunaan register, tetapi pemilihan register juga turut menentukan situasi pemakaiannya. Konsep Hymes itu setidak-tidaknya mengandung dua arah pemahaman, yaitu (1) munculnya fariasi bahasa karena dipengaruhi oleh faktor situasi tertentu, dan (2) pemakaian variasi bahasa justru memastikan atau menyatakan situasi tertentu.
b.      Contoh
-         Pak, ana barang apa sing isa diiling?
Pak, ada barang apa yang bias menguntungkan?
-         Tambah sket wae. Tak kiro dalane siji.
Tambah lima puluh saja. Saya kira pialangnya satu.

Sabtu, 12 Mei 2012

Perumusan Masalah


Apabila sudah berhasil membatasi masalah dengan tepat, maka langkah berikutnya adalah merumuskan masalah. Perumusan masalah harus sesuai dan sinkron dengan pembatasan masalah dan disajikan dalam bentuk pertanyaan. Dengan merujuk pada contoh pembatasan masalah diatas maka dapat diberikan contoh rumusan masalah sebagai berikut :
  1. Apakah terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai PT. X?
  2. Apakah terdapat pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai PT.X?
  3. Apakah terdapat pengaruh motivasi dan kompensasi secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai PT. X?
Atau dalam versi lainnya :
  1. Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai PT. X?
  2. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai PT.X?
  3. Apakah secara bersama-sam motivasi dan kompensasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai PT. X?
Atau kalau judulnya mengenai Hubungan, maka rumusan masalahnya sebagai berikut :
  1. Apakah terdapat hubungan antara motivasi dengan kinerja pegawai PT. X?
  2. Apakah terdapat hubungan antara kompensasi dengan kinerja pegawai PT. X?
  3. Apakah terdapat hubungan antara motivasi dan kompensasi secara bersama-sama dengan kinerja pegawai PT. X?
Banyak variasinya dalam menyajikan perumusan masalah. Anda pilih saja salah satu yang paling sesuai dengan selera perguruan tinggi tempat Anda kuliah. Ada kalanya Anda tidak puas pada selera perguruan tinggi tempat Anda kuliah, tetapi sebagai mahasiswa Anda tidak dapat berbuat banyak. Sebagai bagian dari civitas akademika. Anda harus mengikuti aturan main yang berlaku di perguruan tinggi tersebut.